Rabu, 24 Februari 2016

Di postingan perdana ini saya pengen sedikit flashback mengenai novel perdana saya yang bergenre horror komedi. Siapa tau masih ada teman-teman pembaca yang ingin membaca dan memiliki bukunya.




Novel Mission Pocongible ini sebelumnya pernah ditolak oleh beberapa penerbit hingga akhirnya saya memutuskan untuk menerbitkannya sendiri, istilah kerennya diterbitkan secara indie dengan biaya sendiri. Bahkan untuk pemasarannya pun hanya dijual secara online dengan system POD, dicetak kalau ada pesanan.

Namun baru sebulan terbit akhirnya novel ini dipinang oleh Gramedia untuk dicetak dalam oplah banyak dan didistribusikan ke seluruh toko buku di Indonesia terutama  cabang Gramedia. Sebuah rasa syukur yang tak terhingga untuk buku novel perdana saya.

Bahkan tidak hanya itu, Novel Mission Pocongible pun akhirnya dipercaya pula untuk mengeluarkan sekuelnya yang berjudul Mission Pocongible 2: Is Back.
Penasaran seperti apa bukunya?
Cekidot...

 

MISSION POCONGIBLE 1


Judul : Mission Pocongible
Penerbit: Paradoks - Gramedia Pustaka Utama
Harga : Rp 38.000

Sinopsis

“Hohoho... sejak kapan ada pocong bawa laptop?”
“Sejak sekarang! Hehe... kan era globalisasi.”
“Emangnya elo mau cari data mereka di mana?”
“Kita akan lihat data mereka di FaceBook, kan sekarang lagi ngetren. Tunggu sebentar, masukin password-nya dulu,” kata pocong.
“Gaya buka pesbuk segala.”
“Hare gene gak punya pesbuk, APA KATA AKHERAT...!”
“Kata ‘DUNIA’ dodol...!”
“Itu kalo masih hidup, gue kan udah mati...”
“Terserah elo deh,” keluh Revi.

*****

Ini novel parah banget, soalnya bikin kita susah berhenti ketawa ngakak begitu mulai membacanya. Pocongnya keren dan kocak. Teror dari novel ini cuma satu: tertawa sampai lupa caranya kentut yang baik dan benar.
—Erry Sofid (penulis skenario film Pocong Ngesot, Pocong Rumah Angker, Kepergok Pocong, Kuntilanak Kesurupan, [new] Pocong Kesetanan)

Cerita komedinya bukan sekadar mengajak pembaca cengar-cengir nggak jelas, namun substansi ceritanya juga berisi pesan moral. Benar-benar novel komedi yang up to date.
—Dang Aji (cerpenis, ketua grup menulis UNSA)

Kocak sepanjang cerita. Ringan namun mampu membangkitkan tawa. Buat yang hobi horor tapi penakut, kamu kudu baca yang satu ini.
—Lonyenk Rap (penulis, penyiar, dan rapper)

Buku ini kocak banget, komedi yang segar. Penulis menyampaikan banyolan-banyolan yang menggelitik sehingga buku ini takkan lepas jika belum selesai membacanya.
—Oke Sudrajat (cerpenis)

Baru di buku ini gue liat pocong bisa mainin hape ama laptop. Cuma masih bingung gimana maininnya yah, kan tangannya diiket.
—Luzman Rifqi Karami (wartawan olahraga Vivanews.com)

Pocong??! Nyeremin buat aku. Gak mau ngebayangin, gak mau ketemu, juga gak mau menulis all about pocong. Tapi pocong yang ini ajaibnya aku mau baca. Apa karena ganteng plus canggih??
—Mieny Angel (penulis, blogger, ‘n traveler)




MISSION POCONGIBLE 2: IS BACK


Penerbit : Paradoks - Gramedia
Judul : Mission Pocongible 2: Is Back
Penulis : Andhika Wandana

Humor, Teens
GM 41201130002; ISBN 978-979-22-9187-2
13 x 19 cm; 184 hal
Rp. 38,000

= = HOROR GOKIL = =

“Siapa lo...?!” Revi mulai pasang posisi siaga.
Sosok hitam yang menghadang Revi itu kemudian berjalan mendekatinya.
Wujud sosok itu kini semakin tampak jelas bagi Revi. Seorang pria bertopeng putih yang mengenakan pakaian serbahitam.
Tunggu...! Bukan topeng... orang itu bukan mengenakan topeng. Bentuknya tidak lazim seperti penutup wajah yang biasa digunakan oleh para perampok. Penutup wajah itu berbentuk segitiga.
Segitiga...? Ya penutup wajah itu berbentuk segitiga. Bentuk yang sangat familier dalam pandangan Revi.
Tidak salah lagi ternyata yang dijadikan penutup wajah orang itu adalah cangcut. “Astaga! Orang aneh apa yang sedang gue hadapin sekarang ini?” gumam Revi.

Revi telah menghilang, dia diculik. Siapakah pria bertopeng cangcut itu? Apakah pocong Zam dapat menemukan Revi? Bagaimana dengan sepak terjang tuyul gondrong? Semuanya hanya ada di dalam petualangan Mission Pocongible 2: Is Back.


"Komedi yang enggak ada matinya!" — Donatus A. Nugroho (Penulis, Jurnalis, Pekerja Seni)





0 komentar:

Posting Komentar

BANNER

Image and video hosting by TinyPic" />

Translate

Categories

Baca Di Wattpad :

andhikawandana 2016. Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

Total Tayangan Halaman

Popular Posts

Followers